Apakah anda
pernah mendengar patung sapundu??? Nah, jika belum simak baik - baik
artikel kali ini yang masih tetap mengangkat tema budaya dayak,
Kalimantan Tengah.
Patung sapundu adalah sebuah patung yang dibuat dari kayu ulin, dimana patung yang diukir pada batang kayu ulin itu sendiri digunakan untuk mengikat hewan kurban pada saat upacara Tiwah. Ada yang belum tau apa itu Upacara Tiwah, baik akan saya jelaskan sedikit tentang Ritual Tiwah.......
Patung sapundu adalah sebuah patung yang dibuat dari kayu ulin, dimana patung yang diukir pada batang kayu ulin itu sendiri digunakan untuk mengikat hewan kurban pada saat upacara Tiwah. Ada yang belum tau apa itu Upacara Tiwah, baik akan saya jelaskan sedikit tentang Ritual Tiwah.......
Tiwah merupakan suatu upacara Kematian yang dilakukan dikalangan Suku Dayak Ngaju yang berada di daerah Kalimantan Tengah, dengan tujuan untuk mengantarkan arwah ke negeri para arwah. Negeri para arwah ini sendiri disebut dengan "Lewu Tatau Habaran Bulau, Habusung Hintan, Hakarangan Lamiang". Yang memiliki arti : "Negeri Kaya Raya, Indah, Banyak Mengandung Emas, Intan dan Batu Merjan". Ok, lain kali saya akan membahas secara mendalam apa dan kenapa harus ada Upacara Tiwah, sekarang kita kembali ke Sapundu tadi. Patung Sapundu sendiri ternyata diukir secara bebas tanpa ada peraturan yang mengikat oleh orang yang membuatnya. Mungkin oleh karena inilah Sapundu lebih terlihat menarik dan unik. Itu menurut saya tau dech buat kalian, Apakah Sapundu menarik ???
Perlunya ada ukiran pada Sapundu sendiri adalah tidak lain dan tidak bukan karena Sapundu ini nantinya akan digunakan untuk tiang dimana tiang ini nantinya adalah tempat untuk mengikat hewan kurban agar lebih menarik. Adapun hewan yang diikat pada Sapundu biasanya hewan sapi atau kerbau, Lalu kenapa kok pake kayu Ulin ?? secara umum orang Dayak lebih mengenal Kayu ulin (dalam bahasa dayak adalah Tabalien) karena kayu jenis Ulin ini terkenal Kuat, Karena biasanya hewan yang dikurbankan yang diikat Pada Sapundu memiliki tenaga yang kuat sekali, Makanya kayu untuk Sapundu harus benar - benar kuat juga, getho Loo !!!!!
Lestarikan adat Dayak Kalimantan Tengah,
AMUN DIA ITAH EWEH HINDAI,
AMUN DIA METUH TUH PEA HINDAI........
AMUN DIA ITAH EWEH HINDAI,
AMUN DIA METUH TUH PEA HINDAI........
bang, kapan ulasan upacara tiwah ?saya tertarik dengan upacara itu. saya tunggu ya :))
BalasHapus